kinerja Bank Jatim semakin mengkilap
Date: 31 oktober 2013Kategori :
Sebagai perusahaan terbuka dan telah listing di BEI sejak 12 juli 2012, Bank Jatim kembali ikut serta dalam acara Investor Summit yang pada tahun 2013 ini adalah kali kedua yang diiikuti oleh Bank Jatim. Acara yang dikoordinir oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tersebut diselenggarakan di Grand City Mall & Convex, Jl Walikota Mustajab Surabaya kamis (31/10). Pada acara yang bertema “Indonesia Capital Markets : An Engine Of Economic Growth” tersebut, Bank Jatim yang diwakilkan oleh Top Management juga memaparkan Kinerja Keuangan posisi September 2013.
Tujuan dilaksanakan acara Investor Summit ini adalah agar pemegang saham dan masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan akses dalam hal pengetahuan tentang saham / kinerja perusahaan, dapat terbantu dan memiliki informasi yang cukup tentang kinerja keuangan berbagai perusahaan / emiten yang telah listing di Bursa, kemudian selanjutnya dapat menentukan arah investasi menjadi lebih baik dan lebih tepat sasaran.
Adapun kinerja Bank Jatim per September 2013 ini mengalami perkembangan sangat menggembirakan dibandingkan posisi September 2012, Bank Jatim berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp. 704,2 milyar menjadi Rp. 948,5 milyar pada September 2013 atau naik sebesar 34,69%. Hal ini didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik 21,61% yang kontribusinya dari pendapatan bunga kredit ini naik 11,36% atau ekuivalen Rp. 208,7 milyar dan penempatan di bank lain (simpanan berjangka) yang naik sebesar Rp. 72,7 milyar atau 47,55%.
Selain hal tersebut, pendapatan operasional selain bunga September 2012 sebesar Rp. 251,4 milyar menjadi Rp. 333,3 milyar atau naik 32,56 % pada September 2013.
Sedangkan untuk Rasio Keuangan Bank Jatim September 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama terkait profitable ratio, antara lain ROA naik sebesar 0,55%, ROE tumbuh sebesar 0,8%, serta NIM yang naik sebesar 0,37% (YoY). Selain itu, efisiensi perusahaan juga mengalami peningkatan dengan adanya penurunan BOPO sebesar 6,7% sejak September 2012 ke September 2013. Untuk NPL Gross per September 2013 mengalami penurunan menjadi 3,13 % dari posisi Juni 2013 pada 3,29%.
Dari sisi asset, per September 2013 Bank Jatim mencatat perolehan asset sebesar Rp. 35.508.757 juta (unaudited), tumbuh sebesar 10,1% dari tahun lalu yang sebesar Rp. 32.850.811 juta (unaudited). Perolehan asset tersebut terutama didapat dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,67% dan penyaluran kredit sebesar 15,34%.
Sedangkan untuk perolehan DPK, secara Year on Year Bank Jatim juga mencatat pertumbuhan menjadi Rp. 28.669.423 juta, angka ini tumbuh sebesar 8,67% dari tahun sebelumnya Rp. 26.381.599. Adapun kontribusi terbesar pada perolehan DPK ini disumbang oleh jenis Tabungan sebesar Rp. 7.622.300 juta atau tumbuh 17,76%.
Sementara dari sisi perolehan kredit juga mengalami peningkatan mencapai Rp. 21.526.816 juta, atau tumbuh sebesar 15,34% YOY. Kontribusi terbesar pada penyaluran kredit disumbang oleh jenis kredit UMKM melalui Kredit Pundi Kencana tumbuh signifikan sebesar 104,16 % atau menjadi Rp. 425,7 milyar (Sep 2013) dan KPR naik 83,39% atau sebesar Rp. 941,4 Milyar (Sep 2013)
Adapun untuk Jaringan kantor Bank Jatim per September 2013 juga semakin terus dilakukan ekspansi guna meningkatkan pelayanan, dengan total jaringan 985 terdiri dari 41 Kantor Cabang, 103 Cabang pembantu, 154 Kantor Kas, 151 Payment Point, 58 Kas Mobil, 6 Kas Mobil ATM, 423 ATM, 1 ADM, dan 47 office channeling.
Pada tahun 2013 ini telah dibuka 2 Cabang Syariah, 58 Cabang pembantu, 2 Cabang Pembantu Syariah, 49 Kantor Kas, 42 payment Point, 130 ATM, 3 Kas Mobil ATM dan 1 Kas mobil Counter. Selain itu akan dibuka juga 45 unit mikro di wilayah Gerbang Kertasusila yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Babat, Mojokerto, Jombang, Kediri, dan Madiun dengan sistem implant di Kantor Cabang dan Capem wilayah tersebut. Total hingga Tahun 2017 direncanakan akan ada sekitar 400 unit mikro Bank Jatim yang tersebar di seluruh Jaringan Bank Jatim.
Dengan kinerja keuangan sangat baik pertumbuhannya dan potensi pengembangan kredit mikro sebagai acuan terus menambah semangat Bank Jatim dalam rangka mencapai BPD Regional Champion pada Akhir 2014. (Lni/cap)
Tujuan dilaksanakan acara Investor Summit ini adalah agar pemegang saham dan masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan akses dalam hal pengetahuan tentang saham / kinerja perusahaan, dapat terbantu dan memiliki informasi yang cukup tentang kinerja keuangan berbagai perusahaan / emiten yang telah listing di Bursa, kemudian selanjutnya dapat menentukan arah investasi menjadi lebih baik dan lebih tepat sasaran.
Adapun kinerja Bank Jatim per September 2013 ini mengalami perkembangan sangat menggembirakan dibandingkan posisi September 2012, Bank Jatim berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp. 704,2 milyar menjadi Rp. 948,5 milyar pada September 2013 atau naik sebesar 34,69%. Hal ini didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik 21,61% yang kontribusinya dari pendapatan bunga kredit ini naik 11,36% atau ekuivalen Rp. 208,7 milyar dan penempatan di bank lain (simpanan berjangka) yang naik sebesar Rp. 72,7 milyar atau 47,55%.
Selain hal tersebut, pendapatan operasional selain bunga September 2012 sebesar Rp. 251,4 milyar menjadi Rp. 333,3 milyar atau naik 32,56 % pada September 2013.
Sedangkan untuk Rasio Keuangan Bank Jatim September 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama terkait profitable ratio, antara lain ROA naik sebesar 0,55%, ROE tumbuh sebesar 0,8%, serta NIM yang naik sebesar 0,37% (YoY). Selain itu, efisiensi perusahaan juga mengalami peningkatan dengan adanya penurunan BOPO sebesar 6,7% sejak September 2012 ke September 2013. Untuk NPL Gross per September 2013 mengalami penurunan menjadi 3,13 % dari posisi Juni 2013 pada 3,29%.
Dari sisi asset, per September 2013 Bank Jatim mencatat perolehan asset sebesar Rp. 35.508.757 juta (unaudited), tumbuh sebesar 10,1% dari tahun lalu yang sebesar Rp. 32.850.811 juta (unaudited). Perolehan asset tersebut terutama didapat dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,67% dan penyaluran kredit sebesar 15,34%.
Sedangkan untuk perolehan DPK, secara Year on Year Bank Jatim juga mencatat pertumbuhan menjadi Rp. 28.669.423 juta, angka ini tumbuh sebesar 8,67% dari tahun sebelumnya Rp. 26.381.599. Adapun kontribusi terbesar pada perolehan DPK ini disumbang oleh jenis Tabungan sebesar Rp. 7.622.300 juta atau tumbuh 17,76%.
Sementara dari sisi perolehan kredit juga mengalami peningkatan mencapai Rp. 21.526.816 juta, atau tumbuh sebesar 15,34% YOY. Kontribusi terbesar pada penyaluran kredit disumbang oleh jenis kredit UMKM melalui Kredit Pundi Kencana tumbuh signifikan sebesar 104,16 % atau menjadi Rp. 425,7 milyar (Sep 2013) dan KPR naik 83,39% atau sebesar Rp. 941,4 Milyar (Sep 2013)
Adapun untuk Jaringan kantor Bank Jatim per September 2013 juga semakin terus dilakukan ekspansi guna meningkatkan pelayanan, dengan total jaringan 985 terdiri dari 41 Kantor Cabang, 103 Cabang pembantu, 154 Kantor Kas, 151 Payment Point, 58 Kas Mobil, 6 Kas Mobil ATM, 423 ATM, 1 ADM, dan 47 office channeling.
Pada tahun 2013 ini telah dibuka 2 Cabang Syariah, 58 Cabang pembantu, 2 Cabang Pembantu Syariah, 49 Kantor Kas, 42 payment Point, 130 ATM, 3 Kas Mobil ATM dan 1 Kas mobil Counter. Selain itu akan dibuka juga 45 unit mikro di wilayah Gerbang Kertasusila yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Babat, Mojokerto, Jombang, Kediri, dan Madiun dengan sistem implant di Kantor Cabang dan Capem wilayah tersebut. Total hingga Tahun 2017 direncanakan akan ada sekitar 400 unit mikro Bank Jatim yang tersebar di seluruh Jaringan Bank Jatim.
Dengan kinerja keuangan sangat baik pertumbuhannya dan potensi pengembangan kredit mikro sebagai acuan terus menambah semangat Bank Jatim dalam rangka mencapai BPD Regional Champion pada Akhir 2014. (Lni/cap)