Rising Star Dari Timur

Date: 24 juli 2015

Kategori : Semua Berita


Tak Hanya menjadi yang terbaik di kelompok bank beraset di bawah Rp 50 triliun, Bank Jatim juga meraih skor tertinggi di kelompok bank BUKU 3. Padahal, “rising star” dari timur ini baru naik kelas ke BUKU 3.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) sering kali kalah pamor jika bersanding dengan bank umum lainnya. Lantaran berasal dari daerah, BPD kerap dicap tak berpengalaman dan tertinggal. Hal ini yang kemudian membuat BPD menjadi bank pilihan ke sekian di mata nasabah.

Namun, prestasi yang ditorehkan Bank Jatim dalam “Rating 118 Bank Versi Infobank 2015” sepertinya akan mematahkan stigma tersebut. Dalam rating tahun ini Bank Jatim tak hanya mampu mempertahankan predikat “sangat bagus” seperti tahun sebelumnya. Bank yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini tampil bak bintang bersinar dari timur.

Bank Jatim mampu melompat tinggi dan menduduki kursi teratas untuk bank kategori BUKU 3 dengan asset di bawah Rp50 triliun. Skor yang dibukukan Bank Jatim mencapai 91,07%, skor tertinggi di antara bank- bank kategori BUKU 3 yang masuk dalam rating. Lalu, apa yang membuat kinerja Bank Jatim istimewa?

Tahun 2014 merupakan tahun yang cukup sulit bagi bisnis perbankan di Tanah Air. Sejumlah bank mengalami koreksi dalam kinerja mereka. Beberapa bank di kategori BUKU 3 mengalami perlambatan pertumbuhan dalam laba. Namun, Hadi Sukrianto, yang pada 2014 masih memimpin Bank Jatim, tampaknya punya strategi jitu sehingga bank ini masih bisa tumbuh dengan “sangat bagus”.

Tengok saja, laba Bank Jatim pada tahun buku 2014 tumbuh 13,92% menjadi Rp939,08 miliar. Pertumbuhan laba tersebut salah satunya didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 18,61% dari Rp22,08 triliun menjadi 26,19 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga memberikan kontribusi. DPK Bank jatim naik dari Rp25,99 triliun menjadi RP30,27 triliun alias tumbuh 16,48%. Tak hanya itu, modal dan asset Bank Jatim pun naik masing- masing 19,60% dan 14,98%.

Bank yang april lalu resmi dinakhodai R. Soeroso ini ke depan akan focus melayani pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Caranya, dengan meluncurkan tabungan Si Umi (Tabungan Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil), yang berfungsi menjadi jembatan antara para pelaku UMK dan perbankan. “Selama ini mereka (pelaku UMK) feasible but not bankable. Dengan kartu Si Umi, mereka akan memiliki akses ke bank,”ujar Soeroso, Direktur Utama Bank Jatim, kepada Infobank. (sumber : infobank edisi juli 2015)