bantuan 750 closet untuk 10 desa di kabupaten bojonegoro

Date: 27 oktober 2012

Kategori : CSR


 UNTUK menuju keberhasilan program Kabupaten Bojonegoro bersih dan sehat, Bank Jatim lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) memberi sumbangan 750 unit closet senilai Rp 48.750.000. Bantuan yang diserahkan Pemimpin Bank Jatim Cabang Bojonegoro Suharto, itu diterima Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr H Hariyono MSi,  Rabu (18/4).

Sesuai data di Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, sampai Januari 2012 ini terdapat sekitar 259.351 rumah tangga (27,87%) belum mempunyai jamban. Rencananya, program pengadaan closet tersebut dibagikan kepada masyarakat yang bermukim di desa-desa yang letaknya di bantaran sungai dan hutan. Antara lain Kecamatan Balen (dua desa), Kecamatan Kapas (dua desa), Kecamatan Kalitidu (dua desa), Kecamatan Malo (dua desa) dan Kecamatan Sukosewu juga dua desa.

Disamping bersih dan sehat, bantuan ini juga dimaksudkan ikut mewujudkan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro agar hidup sejahtera. Sebab, kesehatan merupakan salah satu agenda penting dalam mendukung pencapaian visi Kabupaten Bojonegoro 2009-2013 yaitu kebangkitan menuju Bojonegoro yang sejahtera, madani dan berdaya, “Agar program tersebut berhasil maka diperlukan peranserta semua pihak termasuk pengusaha, swasta, BUMN, BUMD dan lain-lain. Peranserta mereka diperlukan terutama untuk membantu rumah tangga yang belum mempunyai jamban dan dalam keadaan tidak mampu,” kata Sekda Kabupaten Bojonegoro, Soehadi Moeljono.

Dijelaskan, secara garis besar pembangunan kesehatan di Kabupaten Bojonegoro diarahkan untuk meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH), menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan menurunkan prosentase balita kurang gizi.

 Sementara menyinggung strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat, pihaknya mengadakan aksi terpadu dengan program menurunkan angka kematian dan kesakitan yang disebabkan buruknya sanitasi lingkungan dan perlilaku yang tidak sehat. Pola hidup seperti itu sangat membahayakan baik bagi orang dewasa maupun balita, karena di Kabupaten Bojonegoro masih banyak masyarakat yang berperilaku BAB di sembarang tempat.

          Padahal, lanjutnya, untuk mendukung pencapaian derajat kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dan kerja keras dari berbagai pihak. Ada empat pilar utama yang memengaruhi derajad kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan (genetik). Lingkungan merupakan faktor terbesar (45 %) yang memengaruhi derajad kesehatan selain perilaku (35 %) dan pelayanan kesehatan (15 %) serta genetik (5%). (admin)