ambulans dari bank jatim untuk transportasi lansia

Date: 10 mei 2013

Kategori : CSR


Ambulans untuk Dinas Sosial Provinsi Jawa Tomur KEMBALI Bank Jatim memberikan bantuan sebuah unit ambulans lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini diberikan kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dan sebagai sarana transportasi bagi lanjut usia (lansia). Sebelumnya bantuan serupa juga diberikan kepada RSUD Blambangan Banyuwangi, Lamongan, Tulungagung dan Malang.   Pemberian bantuan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank Jatim kepada masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan dalam bidang kesehatan. Rencananya, bantuan ambulans Nissan Evalia 1.5CV M/T seharga Rp 203.450.000 kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan pelayanan kepada para lansia yang berada di panti (UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Jombang.   Kehadiran mobil ambulans bagi lansia ini sangat bermanfaat untuk mengantar ke rumah sakit bila memerlukan perawatan. Sebelum ada ambulans, para penghuni panti bila sakit terpaksa diangkut dengan becak ke rumah sakit. Atau, selama ini bila ada penghuni panti yang meninggal dunia diantar dengan menggunakan alat angkut tradisional seperti kereta dorong sehingga memerlukan biaya lebih banyak lagi dan tidak efisien. Apalagi jarak lokasi panti ke pemakaman umum cukup jauh. Nah, dengan adanya ambulans sebagai alat transportasi angkut yang lebih baik lagi sumbangan dari Bank Jatim, maka masalah transportasi bagi para lansia ini bisa teratasi.   Dengan menggunakan ambulans ini pula UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia menunjuk RSUD Jombang untuk menangani parawatan para lansia yang sakit dengan jangkauan pelayanan meliputi Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Lamongan. Saat ini UPT Pelayanan Sosial Jombang mempunyai kapasitas tampung 155 klien dengan rincian yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jombang dihuni (70), UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pare (85) dan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan di Lamongan (55).   Kebanyakan para lansia yang menghuni panti sudah tidak punya keluarga lagi, sehingga mereka termasuk orang-orang telantar. Jika mereka mempunyai keluarga kebanyakan keluarga mereka adalah orang-orang yang kurang mampu sehingga tidak bisa menanggung biaya. (adm)